Sabtu, 12 September 2009

Kuman Di Dapur

Semua makanan lezat berawal dari dapur. Agar makanan kita sehat, dapur kita pun harus senantiasa dipelihara dan dijaga higienitasnya. Karena sebenarnya dapur merupakan tempat berkumpulnya kuman dan virus penyebar penyakit.
Dapur merupakan area di rumah yang paling banyak menyimpan kuman dan bakteri, kata Philip Tierno, PhD, penulis buku The Secret Life of Germs. Hal ini karena segala kegiatan di tempat ini berhubungan dengan sesuatu yang sudah mati, seperti ikan atau daging. Padahal, daging mentah bisa menjadi pembawa bakteri E.coli dan salmonella, selain virus dan bakteri lainnya.
Apalagi, sebagian besar orang membersihkan meja dan peralatan dapur lainnya dengan lap atau spons yang sama. Permukaan spons yang rata memang lebih efektif untuk membersihkan kotoran. Masalahnya, bakteri dan kuman E.coli lebih mudah menempel di spons atau lap. Akibatnya, makin sering membersihkan area dapur dengan spons atau lap yang kotor, makin tersebar kuman-kuman.
"Karena jarang dibersihkan, kuman-kuman akan berkembang biak menjadi jutaan banyaknya dan bisa mengontaminasi benda lain di dapur, seperti kulkas atau peralatan makan," kata Tierno.
Oleh karena itu, Tierno menyarankan agar spons atau lap yang akan dipakai sering dibersihkan dengan cara merendamnya dalam air hangat dan sabun. "Selalu bersihkan area dapur, lap, pisau, atau peralatan lain, termasuk lantai dapur, setelah dipakai untuk menyiapkan makanan," katanya.
Cuci peralatan dapur dengan sabun setelah memasak. Selain itu, seminggu sekali bersihkan sink (tempat cuci piring) menggunakan sabun pembunuh bakteri untuk menekan jumlah kuman. Jaga agar sink selalu bersih dan kering karena kuman senang bersembunyi di daerah lembap.
Khusus untuk spons atau lap, bersihkan dengan larutan air hangat dan sabun lalu keringkan di bawah matahari agar kuman-kumannya mati. Cara lain untuk memusnahkan bakteri adalah memasukkan spons ke dalam microwave selama 1-2 menit setiap minggu. Atau, cuci menggunakan air mendidih.kompas.

Tidak ada komentar: